Contoh Soal PPH Pasal 22 – Apakah dari kalian sudah mengetahui PPH Pasal 22? Yang dimaksud disini adalah PPH Pasal 22 yakni pemungutan pajak dari penghasilan dari pembayar atau atas penyerahan barang maupun kegiatan ekspor dan impor, serta usaha di bidang lain.
Sama halnya dengan yang lain ada objek pajak penghasilan termasuk ke dalam pemungutan PPH Pasal 22.
Peraturan perundangan pajak penghasilan yang mengatur PPH pasal 22 sudah mengalami beberapa kali perubahan. Pada artikel ini juga akan dijelaskan berapa tarif, cara menghitung dan contoh perhitungan PPH Pasal 22 E, Pasal 22 ayat 1 serta cara membuat bukti potong dan pelaporan dengan sistem terbarunya yaitu e-Bupot Unifikasi. eBupot Unifikasi yakni proses pembuatan bukti pemotongan pajak serta proses pelaporan surat pemberitahuan serta masa PPH (pajak penghasilan) dibuat dan dilaprokan melalui aplikasi bernama eBupot Unifikasi. Sebelumnya kami sudah membahas mengenai contoh soal UAS PKN Kelas 11 Semester 1 dimana dapat jadi bahan referensi bagi anda.
Sejarah Dari PPH Pasal 22
1. Undang undang Nomor 7 Tahun 1983
UUNomor 7 Tahun 1983 berisi tentang Pajak Penghasilan, Undang-undang ini adalah undang-undang pertama yang mengatur tentang pajak penghasilan.
Pasal 22 dalam undang-undang pajak penghasilan yang pertama mempunyai 2 ayat yaitu :
- Menteri Keuangan dapat menetapkan badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang lain guna memperoleh pembayaran untuk barang dan jasa dari belanja Negara.
- Dasar pemungutan dan besarnya pungutan ditetapkan pada keputusan Menteri Keuangan berdasar pertimbangan, bahwa jumlah pungutan itu diperkirakan mendekati jumlah pajak yang terutang atas penghasilan dari kegiatan usaha yang bersangkutan.
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991
UU Nomor 7 Tahun 1991 berisi tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan pertama Undang-undang PPH dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991 ini tidak ada perubahan dalam Pasal 22 pada Undang-undang PPH dari yang sebelumnya.
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994
UU Nomor 10 Tahun 1994 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan yang mana telah diubah di dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 ini adalah perubahan kedua Undang-undang PPH. Didalam undang-undang ini terdapat perubahan pada pasal 22 ayat 1 serta pada ayat 2. Berikut bunyi dari PPH Pasal 22 ayat 1 serta ayat 2 dalam UU Nomor 10 Tahun 1994 :
Sesuai ketentuan yang diperoleh ditunjuk sebagai pemungut pajak adalah :
- Penunjukan pemungut pajak secara selektif, demi pelaksanaan pemungutan pajak secara efektif serta efisien.
- Prosedur pungutan, setoran, dan pelaporan yang sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
- Tidak mengganggu kelancaran lalu lintas barang.
- Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha lainnya.
4. Undang-undang 17 Tahun 2000
Undang-undang 17 Tahun 2000 berisi tentang perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan. Pada perubahan ketiga Undang-undang PPH 22 masih mengikuti peraturan dalam UU pajak penghasilan yang sebelumnya.
5. Undang-undang 36 Tahun 2008
UU 36 Tahun 2008 berisi tentang perubahan keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan. Dalam perubahan keempat ini Undang-undang PPH, kembali ada perubahan pada pasal 22
Contoh Soal PPH Pasal 22
Berikut adalah contoh soal dari PPH Pasal 22 :
Tarif PPh Pasal 22
Anda harus mengetahui tarif dari PPh pasal 22, tarifnya ialah
1. Impor
- Yang memakai Angka Pengenal Importir (API) = 2,5% x nilai impor;
- Non-API = 7,5% x nilai impor;
- Yang tak dikuasai = 7.5% x harga jual lelang.
2. Pembelian DJPB, Bendahara Pemerintah, BUMN, BUMD = 1,5% x harga pembelian (tidak termasuk PPN & tidak final).
3. Penjualan barang yang ditentukan atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak, contoh :
- Semen= 0,25% X DPP PPN (Tidak Final)
- Otomotif= 0,45% X DPP PPN (Tidak Final)
- Baja= 0,3% X DPP PPN (Tidak Final)
- Kertas= 0,1% X DPP PPN (Tidak Final)
4. Penjualan barang ataupun pemberian produk oleh produsen/importir bahan bakar minyak, pelumas dan gas. Pemungutan PPh Pasal 22 bagi agen/penyalur, bersifat final. Diluar agen atau penyalur, sifatnya tidak final.
5. Pembelian bahan yang dibutuhkan industri/ekspor dari pedagang, maka ditentukan 0.25 % x harga beli (tidak termasuk PPN).
Contoh Soal Perhitungan
Contoh soal :
Bendahara membeli 4 (empat) printer dari PT. A dengan harga pembelian Rp.22.000.000 (harga termasuk PPN).
Besarnya pungutan atas pembelian printer tersebut ialah:
- Harga pembelian = Rp.22.000.000
- Dasar Pengenaan Pajak = Rp.20.000.000 (100/110 X Rp.22.000.000)
- PPh Pasal 22 (1,5% x Rp.20.000.000) = Rp.300.000
Download Contoh Soal PPH Pasal 22
Dibawah ini terdapat file dalam bentuk pdf bisa di download dan juga diedit, untuk lebih mengerti contoh PPH pasal 22 :
Kesimpulan
Dengan adanya artikel Contoh Soal PPH Pasal 22 diharapkan pembaca mampu lebih mengerti tentang gambaran Contoh Soal PPH Pasal 22. Dan diharapkan pembaca lebih mudah untuk memahami tentang Contoh Soal PPH Pasal 22. Serta untuk mempermudah anda untuk belajar dan juga memahami tentang contoh soal PPH pasal 22.
Untuk pembaca yang mempunyai banyak urusan dan malas untuk membaca kami juga sudah menyediakan file bentuk pdf. Artikel saya buat untuk membantu pembaca dalam belajar tentang Contoh Soal PPH Pasal 22. Sekian terimakasih.